Home » Misteri Keelakaan Jorge Martin, Michelin Diduga jadi Salah Satu Penyebab

Misteri Keelakaan Jorge Martin, Michelin Diduga jadi Salah Satu Penyebab

by Bagja Pratama

Sang Juara Dunia MotoGP Jorge Martin memulai musim debutnya bersama tim pabrikan baru, Aprilia. Namun, nasib sial langsung melekat padanya, dimana pada sesi tes pramusim di Sirkuit Sepang, martin dua kali terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit.

Martin harus menjalani operasi setelah mengalami retak tulang di tangan kanan dan kaki kiri. Cedera itu dialami pembalap Aprilia tersebut setelah mengalami highside di tikungan dua pada hari pertama tes MotoGP Sepang 2025.

Michelin berada dalam tekanan setelah kualitas ban yang tidak optimal menjadi penyebab kecelakaan hebat Martin. Terlebih di hari pertama tes MotoGP Sepang bukan hanya Martin yang mengalami kecelakaan hingga harus operasi, tapi juga Raul Fernandez dan Fabio Di Giannantonio.

Banyak pertanyaan terkait kecelakaan yang dialami Martin. Sebagian menganggap faktor ban racikan Michelin jadi salah satu penyebabnya.

Pihak Michelin angkat bicara jelaskan hasil investigasi lebih lanjut tentang penyebab kecelakaan Jorge Martin di motor Aprilia pada tes pramusim MotoGP 2025.

Aprilia sudah langsung mendapat musibah ketika mengawali tes pramusim MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Sang pembalap andalan sekaligus juara dunia saat ini, Jorge Martin, mengalami kecelakaan dua kali di mana yang kedua terjadi cukup horor karena Martin mengalami highside dan terlempar dari motor RS-GP tunggangannya.

Martin sempat terlihat lemas dan harus dilarikan ke rumah sakit serta membatalkan seluruh agenda tes di Sepang untuk segera kembali ke Spanyol dalam rangka menjalani operasi.

Kecelakaan Martin jelas menjadi pukulan berat bagi Aprilia karena sejatinya mereka butuh data dan informasi banyak dari Martinator untuk mendapatkan set-up motor terbaik.

Tetapi Aprilia memahami bahwa keselamatan jelas menjadi nomor satu bagi pembalap.

Namun yang masih membuat pabrikan Noale, Italia itu mengernyitkan dahi adalah sebab musabab kecelakaan Martin.

Karena berdasarkan tinjauan data telemetri, Martin tidak melakukan kesalahan atau sembrono, kondisi motor juga tidak ada kesalahan teknis.

Menurut penuturan CEO Aprilia, Massimo Rivola, satu-satunya bagian yang bisa dicurigai adalah ban keluaran Michelin. Dirinya menganggap Jorge Martin tidak melakukan kesalahan papun dan motornya secara teknis dalam kondisi sempurna, namun kecelakaan tersebut tidak bisa terelakkan.

Klaim dari Rivola, ban sudah ada di kondisi suhu yang tepat dan tekanan udara yang tepat. Mantan manajer tim Ferrari di Formula1 itu lantas menyorot soal kondisi ban asimetris tetapi juga belum bisa membuat kesimpulan.

Di saat Rivola dan Aprilia yakin bahwa ada sesuatu yang salah dengan ban, Manajer Balap Michelin Piero Taramsso angkat bicara.

Taramasso menjelaskan lebih detail tentang duduk perkara tentang kemungkinan Aprilia melewatkan satu faktor yang berpotensi membuat ban jadi lebih dingin tanpa disadari.

Kedua pihak saling membagikan data-data dan akhirnya menemukan benang merahnya. Ada beberapa rentang suhu pada ban, tepatnya empat, yang dievaluasi secara menyeluruh.

Hasil evaluasi tersebut menunjukkan area yang menentukan dan memberi tahu apakah sebuah ban benar-benar berfungsi adalah area rangka bagian dalam. 

Pihak Michelin mengatakan bahwa pada saat Jorge meninggalkan pit dan saat ia mengalami kecelakaan, kisaran ini 15 derajat lebih rendah daripada yang didefinisikan sebagai normal.

Suhu permukaan ban sebagaimana diukur oleh tim diklaim  normal. Tetapi suhu lapisan material bagian dalam terlalu rendah. Nilai pada titik ini sangat fundamental sekali. Semua elemen bekerja pada batas kemampuannya dan bahkan penyimpangan lima derajat sedikit saja di area ini sangatlah krusial.

Taramasso lantas menambahkan bahwa ada kemungkinan penyimpanan ban yang akan digunakan oleh tim Aprilia serta kondisi suhu lintasan di Sepang yang sempat di angka 30 derajat tetapi malam sebelumnya terjadi hujan, juga bisa mempengaruhi semuanya.

Ada beberapa kemungkinan dan penyebab yang secara keseluruhan menyebabkan hal ini. Bahwa suhu lintasan pagi ini relatif rendah untuk kondisi Sepang yaitu 30 derajat karena hujan turun gerimis pada malam sebelumnya. Faktor lain, meskipun kecil: Aprilia menempatkan kotak pitnya di belakang jalur pit. Hal ini memberi ban lebih banyak waktu untuk mendingin selama putaran masuk.

Karena kecelakaan pertama, putaran kembali ke pit menjadi sedikit lebih lambat, yang mungkin juga memengaruhi suhu (ban). Meskipun penyebab ini tampak cukup ironis karena faktor alam berpengaruh, setidaknya dari hal ini Aprilia dapat belajar dan lebih jeli dalam mengkondisikan suhu ban dan penyimpanannya.

You may also like